Dalam membahas Masalah ini tentu tidak terlepas dan sangat berkaitan Antaran Qodlo’ dan Qodar. Tetapi disini kami hanya membahas secara sederhana dalam dua hal tersebut, yakni ketetapan nama Rasulullah SAW dengan nama “Muhammad”.
Dari Segi Qodar (Kepastian) yang sudah terlaksana
Adapun nama “Muhammad” ini diberikan langsung oleh Allah SWT, Melalui perantara kakeknya, Abdul Muthalib. Nama ini di-ilhami atas harapan besar Abdul Muthalib agar kelak cucunya ini dipuji oleh makhluk se-antero dunia karena sifatnya yang terpuji.
Berkaitan dengan harapan kakek Nabi SAW (Abdul Muthalib), hal ini seolah Allah SWT meng-ijabai atau mengabulkan harapan kakek Rasulullah SAW terbukti dalam Firman Allah : ”Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab :56).
Sehingga semua makhluk di dunia ini memuji Rasulullah SAW dengan membaca shalawat untuknya. Sehingga orang yang beriman (Islam) secara husus diperintahkan Allah SWT untuk bershalawat kepada beliau Nabi SAW. Ini seolah apa yang diharapkan kakeknya Abdul Muthalib di kabulkan. Keterkaitan harapan Abdul Muthalib dengan firman Allah di atas tidak dapat disalahkan atau dipungkiri, alasannya adalah : karena antara harapan Abdul Muthalib dengan ayat al-Quran diatas itu lebih dulu “harapan”.
Dari Segi Qodlo’ (Ketetapan) Sebelum Terlaksana
Adapun nama “Muhammad” ini telah di kabarkan jauh sebelum ada harapan dari kakek beliau Abdiul Muthalib. Allah SWT telah memberi petunjuk pada kita dalam al-Qur’an bahwa Allah SWT sudah menghabarkan makhluq Allah termulya ini kepada Nabi-nabainya, Mulai nabi Adam AS hingga Nabi sebelum Muhammad SAW, Firman Allah :
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُبِينٌ
"Dan (Ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya Aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan Kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (QR. As-Shaf : 6)
Ayat di atas menjadi petunjuk bahwa Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad menyampaikan kepada kaum muslimin, kisah keingkaran kaum Isa, ketika Isa A.S. berkata kepada kaumnya, "Wahai kaumku, sesungguhnya aku adalah utusan Allah yang diutus kepada kamu sekalian, aku membenarkan kitab Taurat yang dibawa Nabi Musa A.S. demikian pula kitab-kitab Allah yang telah diturunkan kepada para nabi, baik yang datang sebelumku, maupun yang datang sesudahku. Dan aku menyeru kamu agar beriman pula kepada Rasul yang datang kemudian yang bernama Ahmad". Dalam ayat yang lain ditegaskan pula bahwa isyarat kedatangan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul Allah terakhir terdapat pula dalam Taurat dan Injil. Allah SWT berfirman:
الذين يتبعون الرسول النبي الأمي الذي يجدونه مكتوبا عندهم في التوراة والإنجيل
‘Yaitu’ orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka. (Q.S Al A'raf: 157). Dalam kitab Taurat banyak disebutkan isyarat-isyarat kedatangan Nabi “Muhammad” sebagai Nabi dan Rasul terakhir, seperti disebutkan dalam Kitab Kejadian seperti berikut :
Nama “Muhammad” Dalam Taurat
"Maka anak sahayamu itupun akan terjadikan suatu bangsa, karena itu ia dari benihmu". Maksudnya ialah keturunan Siti Hajar, ibu dari Ismail yang kemudian menjadi orang-orang Arab yang mendiami semenanjung Arabia. Waktu Nabi Ibrahim pergi ke Mesir bersama istrinya Sarah, beliau dianugerahi oleh raja Mesir seorang hamba sahaya perempuan yang kemudian dijadikan sebagai istri, yang bernama Hajar. Sewaktu Hajar telah melahirkan putranya Ismail, ia di antarkan Ibrahim A.S. ke Mekah atas perintah Allah. Di Mekahlah Ismail A.S. menjadi besar dan berketurunan. Di antara keturunannya itu bernama Muhammad yan kemudian menjadi Nabi dan Rasul terakhir. [Taurat, Kejadian 21:13]
"Bahwa Allah datang dari teman dan Yang Mahasuci dari pegunungan Paran -Selah. Maka kemuliaan-Nya menudungilah segala langit dan bumipun adalah penuh dengan pujinya" [kitab Habakuk 3:3]. Dalam ayat-ayat Taurat di atas ada beberapa isyarat yang menjadi dalil untuk menyatakan tentang nubuwat Nabi “Muhammad” SAW. "Seorang Nabi di antara segala saudaranya".Hal ini menunjukkan bahwa yang akan menjadi Nabi itu akan timbul dari saudara-saudara Bani Israel, tetapi bukan dari Bani Israel sendiri, karena Bani Israel itu keturunan Yakub dan Yakub anak dari Ishak A.S. Dan Ishak A.S. adalah saudara dari Ismail A.S. Saudara-saudara Bani Israel itu ialah Bani Ismail Dan Nabi Muhammad SAW. sudah jelas adalah keturunan Bani Ismail. Banyak lagi isyarat-isyarat yang terdapat di dalam Taurat yang menerangkan kenabian Muhammad SAW. seperti yang diberikan Nabi Yesaya [42:1-4]; Nabi Yermin [31:31-32], Nabi Daniel [2:38-45] dan banyak lagi yang tidak perlu disebutkan di sini.
Demikian pula dalam kitab Injil yang banyak disebut dalam kitab Yahya. Kemudian diterangkan bahwa Nabi dan Rasul yang bernama Ahmad itu lahir. dengan membawa dalil-dalil yang kuat serta mukjizat-mukjizat yang diberikan Allah, dan mereka pun mengingkarinya dan mengatakan “Muhammad” adalah seorang ahli sihir.
Nama “Muhammad” Dalam Injil Barnabas
"Yesus menjawab: `Nama sang Mesias adalah yang terpuji, karena Allah sendiri telah memberikan nama itu ketika Ia menciptakan jiwanya, dan menempatkannya di dalam kemuliaan surgawi. Allah berkata: "Nantikanlah Muhammad; demi engkau, Aku akan menciptakan firdaus, dunia, dan begitu banyak makhluk, yang akan Aku serahkan kepadamu sebagai hadiah, sedemikian rupa sehingga barangsiapa memberkai engkau, dia akan diberkati, dan barangsiapa mengutuk engkau, ia akan dikutuk. Ketika Aku mengutus engkau ke dalam dunia, Aku akan mengutus engkau sebagai utusan keselamatan-Ku dan kata-katamu akan menjadi kenyataan, sedemikian rupa sehingga meskipun langit dan bumi akan gagal, imanmu tidak akan pernah gagal." Muhammad adalah namanya yang diberkati.' Kemudian khalayak itu mengangkat suara mereka, lalu berkata, `O Allah, utuslah kepada kami utusan-Mu: O Yang Terpuji, datanglah segera demi perdamaian dunia!'" Barnabas 97:9-10. Manuskrip Italia mengganti "Yang Terpuji" dengan "Muhammad" [4].
Injil Barnabas Kuno 1500 Tahun Di Turki, Yang Menyatakan Kedatanga Nabi Muhammad Setelah Isa
Then said the priest: `How shall the Messiah be called, and what sign shall reveal his coming?'. Jesus answered: `The name of the Messiah is admirable, for God himself gave him the name when he had created his soul, and placed it in a celestial splendour. God said: "Wait Mohammed; for thy sake I will to create paradise, the world, and a great multitude of creatures, whereof I make thee a present, insomuch that whoso bless thee shall be blessed, and whoso shall curse thee shall be accursed. When I shall send thee into the world I shall send thee as my messenger of salvation, and thy word shall be true, insomuch that heaven and earth shall fail, but thy faith shall never fail." Mohammed is his blessed name.'. Then the crowd lifted up their voices, saying: `O God, send us thy messenger: O Mohammed, come quickly for the salvation of the world!'. Read More... http://barnabas.net/chapters/145-97-muhammad-is-his-blessed-name
Berikut ini isi Injil Barnabas yang menyebut tentang Nabi Muhammad :
• Bab 39 Barnabas: ”Terpujilah nama-Mu yang kudus, ya Allah Tuhan kita… Tiada Tuhan Selain Allah dan dan Muhammad adalah utusan-Nya”.
• Masih pada bab 39 yang mengisahkan tentang Nabi Adam, nama Nabi Muhammad SAW juga disebut dalam dialog antara Nabi Adam dengan Tuhan. ”…Apa arti kata-kata, Muhammad utusan Allah, apakah ada manusia sebelum aku?”
• Bab 41 Barnabas: “Atas perintah Allah, Mikael mengusir Adam dan Hawa dari surga, kemudian Adam keluar dan berbalik melihat tulisan pada pintu surga ‘Tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah…”
• Bab 44 Barnabas: Pada bab ini Yesus atau Nabi Isa menyebut nama Nabi Muhammad. ”Oh, Muhammad Tuhan bersamamu…”
• Bab 97: Yesus menjawab, “Nama Mesias sangat mengagumkan, karena Allah sendiri yang memberinya nama, ketika menciptakan jiwanya dan menempatkannya di dalam kemuliaan surgawi. Allah berkata: ‘Tunggu Muhammad; karena kamu Aku akan menciptakan firdaus, dunia, dan banyak makhluk… Siapa pun yang memberkatimu akan diberkati, dan barangsiapa mengutukmuu akan dikutuk..”
• Bab 112: Dalam bab ini Nabi Isa (Yesus) bercerita kepada Barnabas bahwa dirinya akan dibunuh. Namun, kata Nabi Isa, Allah aka membawanya naik dari bumi. Sedangkan orang yang dibunuh sebenarnya adalah seorang pengkhianat yang wajahnya diubah seperti Nabi Isa. Dan orang-orang akan percaya bahwa yang disalib itu adalah Nabi Isa. ”Tetapi Muhammad akan datang… Rasul Allah yang suci,” kata Nabi Isa. Nama Nabi Muhammad juga disebut pada Bab 136, 163, dan 220. Isi Injil Barnabas di atas dikutip dari barnabas.net.
Kesimpulan
Adapun semua yang kami kutip dari kitab selain kitab Al-Qur’an di atas, adalah bukan semata-mata sebagai dalil. Tetapi hanya sebagai pembuktian saja bahwa nama ‘Muhammad’ itu memang sudah di beritahukan pada Nabi-nabi sebelumnya, dan memang sudah tercatat dalam kitab-kitab sebelum Al-Qur’an, dan tercatat pula disisih Arsy-nya. Sebagaimana yang terjadi pada peristiwa Adam AS sa’at melihat nama itu berada disisi nama Roob-nya, hal itu cukup sebagai bukti bahwa nama “Muhammad” sudah ada sebelum makhluq lain di ciptakan.
Tidak dipungkiri dahsyatnya nama “Muhammad” hingga bisa dijadikan pintu taubat. Dan di jadikan pelantara (tawasul) hal ini tidak hanya dikenal oleh umat Islam, melainkan sudah dikenal oleh umat-umat penganut agama samawi sejak dahulu kala, sebagaimana dinukilkan dalam kitab-kitab ulama. Karena manusia yang pertama kali menyebut nama “Muhammad” dan bertawasul adalah ayah semua manusia, yakni Nabi Adam AS.
Dari Umar RA, Rasulullah SAW bersabda, “Setelah Adam mengakui kesalahan yang dilakukannya, ia berkata, ‘Wahai Tuhanku, Aku memohon dengan hak Muhammad agar Engkau mengampuniku.’
Allah berfirman, ‘Wahai Adam, bagaimana engkau tahu Muhammad padahal Aku belum menciptakannya.’
Adam menjawab, ‘Wahai Tuhanku, (aku mengetahuinya) karena setelah Engkau menciptakanku dengan tangan- Mu dan Engkau tiupkan ruh-Mu kepadaku, aku menengadahkan kepalaku, maka aku lihat di atas tiang-tiang arsy tertulis La ilaha illallah Muhammadur rasulullah (Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah rasul Allah). Aku pun tahu bahwa sesungguhnya tiadalah Engkau menyandarkan suatu nama kepada nama-Mu kecuali ia makhluk yang paling Engkau cintai.’
Allah berfirman, ‘Engkau benar, wahai Adam. Sesungguhnya ia adalah makhluk yang paling Aku cintai. Berdoalah kepadaku dengan haknya, niscaya Aku mengampunimu. Jika bukan karena Muhammad, niscaya tidak Aku ciptakan dirimu.”
Lewat jalur yang berbeda, sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, dari Ibn Abbas, terdapat tambahan lafazh, “Allah berfirman, ‘Jika bukan karena Muhammad, niscaya tidak Aku ciptakan Adam, tidak pula surga, dan tidak pula neraka’.” Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, Al-Hafizh As- Suyuthi dalam Al-Khashaish an-Naba- wiyah, Al-Baihaqi dalam Dalail an-Nubuwwah, dan Ath-Thabarani dalam Al- Awsath.
Allahu A’lam
Dari Segi Qodar (Kepastian) yang sudah terlaksana
Adapun nama “Muhammad” ini diberikan langsung oleh Allah SWT, Melalui perantara kakeknya, Abdul Muthalib. Nama ini di-ilhami atas harapan besar Abdul Muthalib agar kelak cucunya ini dipuji oleh makhluk se-antero dunia karena sifatnya yang terpuji.
Berkaitan dengan harapan kakek Nabi SAW (Abdul Muthalib), hal ini seolah Allah SWT meng-ijabai atau mengabulkan harapan kakek Rasulullah SAW terbukti dalam Firman Allah : ”Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab :56).
Sehingga semua makhluk di dunia ini memuji Rasulullah SAW dengan membaca shalawat untuknya. Sehingga orang yang beriman (Islam) secara husus diperintahkan Allah SWT untuk bershalawat kepada beliau Nabi SAW. Ini seolah apa yang diharapkan kakeknya Abdul Muthalib di kabulkan. Keterkaitan harapan Abdul Muthalib dengan firman Allah di atas tidak dapat disalahkan atau dipungkiri, alasannya adalah : karena antara harapan Abdul Muthalib dengan ayat al-Quran diatas itu lebih dulu “harapan”.
Dari Segi Qodlo’ (Ketetapan) Sebelum Terlaksana
Adapun nama “Muhammad” ini telah di kabarkan jauh sebelum ada harapan dari kakek beliau Abdiul Muthalib. Allah SWT telah memberi petunjuk pada kita dalam al-Qur’an bahwa Allah SWT sudah menghabarkan makhluq Allah termulya ini kepada Nabi-nabainya, Mulai nabi Adam AS hingga Nabi sebelum Muhammad SAW, Firman Allah :
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُبِينٌ
"Dan (Ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya Aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan Kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (QR. As-Shaf : 6)
Ayat di atas menjadi petunjuk bahwa Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad menyampaikan kepada kaum muslimin, kisah keingkaran kaum Isa, ketika Isa A.S. berkata kepada kaumnya, "Wahai kaumku, sesungguhnya aku adalah utusan Allah yang diutus kepada kamu sekalian, aku membenarkan kitab Taurat yang dibawa Nabi Musa A.S. demikian pula kitab-kitab Allah yang telah diturunkan kepada para nabi, baik yang datang sebelumku, maupun yang datang sesudahku. Dan aku menyeru kamu agar beriman pula kepada Rasul yang datang kemudian yang bernama Ahmad". Dalam ayat yang lain ditegaskan pula bahwa isyarat kedatangan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul Allah terakhir terdapat pula dalam Taurat dan Injil. Allah SWT berfirman:
الذين يتبعون الرسول النبي الأمي الذي يجدونه مكتوبا عندهم في التوراة والإنجيل
‘Yaitu’ orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka. (Q.S Al A'raf: 157). Dalam kitab Taurat banyak disebutkan isyarat-isyarat kedatangan Nabi “Muhammad” sebagai Nabi dan Rasul terakhir, seperti disebutkan dalam Kitab Kejadian seperti berikut :
Nama “Muhammad” Dalam Taurat
"Maka anak sahayamu itupun akan terjadikan suatu bangsa, karena itu ia dari benihmu". Maksudnya ialah keturunan Siti Hajar, ibu dari Ismail yang kemudian menjadi orang-orang Arab yang mendiami semenanjung Arabia. Waktu Nabi Ibrahim pergi ke Mesir bersama istrinya Sarah, beliau dianugerahi oleh raja Mesir seorang hamba sahaya perempuan yang kemudian dijadikan sebagai istri, yang bernama Hajar. Sewaktu Hajar telah melahirkan putranya Ismail, ia di antarkan Ibrahim A.S. ke Mekah atas perintah Allah. Di Mekahlah Ismail A.S. menjadi besar dan berketurunan. Di antara keturunannya itu bernama Muhammad yan kemudian menjadi Nabi dan Rasul terakhir. [Taurat, Kejadian 21:13]
"Bahwa Allah datang dari teman dan Yang Mahasuci dari pegunungan Paran -Selah. Maka kemuliaan-Nya menudungilah segala langit dan bumipun adalah penuh dengan pujinya" [kitab Habakuk 3:3]. Dalam ayat-ayat Taurat di atas ada beberapa isyarat yang menjadi dalil untuk menyatakan tentang nubuwat Nabi “Muhammad” SAW. "Seorang Nabi di antara segala saudaranya".Hal ini menunjukkan bahwa yang akan menjadi Nabi itu akan timbul dari saudara-saudara Bani Israel, tetapi bukan dari Bani Israel sendiri, karena Bani Israel itu keturunan Yakub dan Yakub anak dari Ishak A.S. Dan Ishak A.S. adalah saudara dari Ismail A.S. Saudara-saudara Bani Israel itu ialah Bani Ismail Dan Nabi Muhammad SAW. sudah jelas adalah keturunan Bani Ismail. Banyak lagi isyarat-isyarat yang terdapat di dalam Taurat yang menerangkan kenabian Muhammad SAW. seperti yang diberikan Nabi Yesaya [42:1-4]; Nabi Yermin [31:31-32], Nabi Daniel [2:38-45] dan banyak lagi yang tidak perlu disebutkan di sini.
Demikian pula dalam kitab Injil yang banyak disebut dalam kitab Yahya. Kemudian diterangkan bahwa Nabi dan Rasul yang bernama Ahmad itu lahir. dengan membawa dalil-dalil yang kuat serta mukjizat-mukjizat yang diberikan Allah, dan mereka pun mengingkarinya dan mengatakan “Muhammad” adalah seorang ahli sihir.
Nama “Muhammad” Dalam Injil Barnabas
"Yesus menjawab: `Nama sang Mesias adalah yang terpuji, karena Allah sendiri telah memberikan nama itu ketika Ia menciptakan jiwanya, dan menempatkannya di dalam kemuliaan surgawi. Allah berkata: "Nantikanlah Muhammad; demi engkau, Aku akan menciptakan firdaus, dunia, dan begitu banyak makhluk, yang akan Aku serahkan kepadamu sebagai hadiah, sedemikian rupa sehingga barangsiapa memberkai engkau, dia akan diberkati, dan barangsiapa mengutuk engkau, ia akan dikutuk. Ketika Aku mengutus engkau ke dalam dunia, Aku akan mengutus engkau sebagai utusan keselamatan-Ku dan kata-katamu akan menjadi kenyataan, sedemikian rupa sehingga meskipun langit dan bumi akan gagal, imanmu tidak akan pernah gagal." Muhammad adalah namanya yang diberkati.' Kemudian khalayak itu mengangkat suara mereka, lalu berkata, `O Allah, utuslah kepada kami utusan-Mu: O Yang Terpuji, datanglah segera demi perdamaian dunia!'" Barnabas 97:9-10. Manuskrip Italia mengganti "Yang Terpuji" dengan "Muhammad" [4].
Injil Barnabas Kuno 1500 Tahun Di Turki, Yang Menyatakan Kedatanga Nabi Muhammad Setelah Isa
Then said the priest: `How shall the Messiah be called, and what sign shall reveal his coming?'. Jesus answered: `The name of the Messiah is admirable, for God himself gave him the name when he had created his soul, and placed it in a celestial splendour. God said: "Wait Mohammed; for thy sake I will to create paradise, the world, and a great multitude of creatures, whereof I make thee a present, insomuch that whoso bless thee shall be blessed, and whoso shall curse thee shall be accursed. When I shall send thee into the world I shall send thee as my messenger of salvation, and thy word shall be true, insomuch that heaven and earth shall fail, but thy faith shall never fail." Mohammed is his blessed name.'. Then the crowd lifted up their voices, saying: `O God, send us thy messenger: O Mohammed, come quickly for the salvation of the world!'. Read More... http://barnabas.net/chapters/145-97-muhammad-is-his-blessed-name
Berikut ini isi Injil Barnabas yang menyebut tentang Nabi Muhammad :
• Bab 39 Barnabas: ”Terpujilah nama-Mu yang kudus, ya Allah Tuhan kita… Tiada Tuhan Selain Allah dan dan Muhammad adalah utusan-Nya”.
• Masih pada bab 39 yang mengisahkan tentang Nabi Adam, nama Nabi Muhammad SAW juga disebut dalam dialog antara Nabi Adam dengan Tuhan. ”…Apa arti kata-kata, Muhammad utusan Allah, apakah ada manusia sebelum aku?”
• Bab 41 Barnabas: “Atas perintah Allah, Mikael mengusir Adam dan Hawa dari surga, kemudian Adam keluar dan berbalik melihat tulisan pada pintu surga ‘Tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah…”
• Bab 44 Barnabas: Pada bab ini Yesus atau Nabi Isa menyebut nama Nabi Muhammad. ”Oh, Muhammad Tuhan bersamamu…”
• Bab 97: Yesus menjawab, “Nama Mesias sangat mengagumkan, karena Allah sendiri yang memberinya nama, ketika menciptakan jiwanya dan menempatkannya di dalam kemuliaan surgawi. Allah berkata: ‘Tunggu Muhammad; karena kamu Aku akan menciptakan firdaus, dunia, dan banyak makhluk… Siapa pun yang memberkatimu akan diberkati, dan barangsiapa mengutukmuu akan dikutuk..”
• Bab 112: Dalam bab ini Nabi Isa (Yesus) bercerita kepada Barnabas bahwa dirinya akan dibunuh. Namun, kata Nabi Isa, Allah aka membawanya naik dari bumi. Sedangkan orang yang dibunuh sebenarnya adalah seorang pengkhianat yang wajahnya diubah seperti Nabi Isa. Dan orang-orang akan percaya bahwa yang disalib itu adalah Nabi Isa. ”Tetapi Muhammad akan datang… Rasul Allah yang suci,” kata Nabi Isa. Nama Nabi Muhammad juga disebut pada Bab 136, 163, dan 220. Isi Injil Barnabas di atas dikutip dari barnabas.net.
Kesimpulan
Adapun semua yang kami kutip dari kitab selain kitab Al-Qur’an di atas, adalah bukan semata-mata sebagai dalil. Tetapi hanya sebagai pembuktian saja bahwa nama ‘Muhammad’ itu memang sudah di beritahukan pada Nabi-nabi sebelumnya, dan memang sudah tercatat dalam kitab-kitab sebelum Al-Qur’an, dan tercatat pula disisih Arsy-nya. Sebagaimana yang terjadi pada peristiwa Adam AS sa’at melihat nama itu berada disisi nama Roob-nya, hal itu cukup sebagai bukti bahwa nama “Muhammad” sudah ada sebelum makhluq lain di ciptakan.
Tidak dipungkiri dahsyatnya nama “Muhammad” hingga bisa dijadikan pintu taubat. Dan di jadikan pelantara (tawasul) hal ini tidak hanya dikenal oleh umat Islam, melainkan sudah dikenal oleh umat-umat penganut agama samawi sejak dahulu kala, sebagaimana dinukilkan dalam kitab-kitab ulama. Karena manusia yang pertama kali menyebut nama “Muhammad” dan bertawasul adalah ayah semua manusia, yakni Nabi Adam AS.
Dari Umar RA, Rasulullah SAW bersabda, “Setelah Adam mengakui kesalahan yang dilakukannya, ia berkata, ‘Wahai Tuhanku, Aku memohon dengan hak Muhammad agar Engkau mengampuniku.’
Allah berfirman, ‘Wahai Adam, bagaimana engkau tahu Muhammad padahal Aku belum menciptakannya.’
Adam menjawab, ‘Wahai Tuhanku, (aku mengetahuinya) karena setelah Engkau menciptakanku dengan tangan- Mu dan Engkau tiupkan ruh-Mu kepadaku, aku menengadahkan kepalaku, maka aku lihat di atas tiang-tiang arsy tertulis La ilaha illallah Muhammadur rasulullah (Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah rasul Allah). Aku pun tahu bahwa sesungguhnya tiadalah Engkau menyandarkan suatu nama kepada nama-Mu kecuali ia makhluk yang paling Engkau cintai.’
Allah berfirman, ‘Engkau benar, wahai Adam. Sesungguhnya ia adalah makhluk yang paling Aku cintai. Berdoalah kepadaku dengan haknya, niscaya Aku mengampunimu. Jika bukan karena Muhammad, niscaya tidak Aku ciptakan dirimu.”
Lewat jalur yang berbeda, sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, dari Ibn Abbas, terdapat tambahan lafazh, “Allah berfirman, ‘Jika bukan karena Muhammad, niscaya tidak Aku ciptakan Adam, tidak pula surga, dan tidak pula neraka’.” Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, Al-Hafizh As- Suyuthi dalam Al-Khashaish an-Naba- wiyah, Al-Baihaqi dalam Dalail an-Nubuwwah, dan Ath-Thabarani dalam Al- Awsath.
Allahu A’lam
Kami sangat ingin memanjakan anda dalam belajar, IQRO.NET sangat membutuhkan saran anda dalam mewujudkan hal itu, Salah satunya adalah kami ingin memberitahukan anda ketika kami update Artikel menggunakan RSS atau menggunakan email, silahkan.
Sengaja banyak catatan yang belum selesai, kami ingin tau seberapa perduli anda kepada ilmu, terutama masalah muamalah, biasanya akan terurai pada kolom komentar.
terima Kasih Infonya
ReplyDeleteBaca Juga disini http://blog-mza.blogspot.co.id/2014/02/upacara-dan-pemberian-nama-muhammad.html