Dalam memilih pemimpin dari kalangan non Muslim telah banyak menjadi perbincangan di tengah-tengah masyarakat kita, tentunya di Indonesia. Hal ini akan tergantung kepada - siapa yang membicarakannya, dan sebagai apa ia berbicara?. Dalam hal ini terdapat dua Furu’ atau cabang, adapun bagian pertama (1) : Ia berbicara sebagai tokoh Agama, yang akan membawa kejalan kepentinan Agama. Bagian kedua (2) : Ia akan berbicara sebagai orang biasa, yang tentu saja akan membawa pada jalan kepentingan sesa’at. Mari kita ulas kedua bagian itu :
Dalam hal ini K.H. Said Aqil Siradj membolehkan seorang pemimpin dari kalangan non Muslim dengan mengutip pendapat Ibnu Taimiyah dalam vidio itu KH Said Agil Sirad membacakan landasan yang ia gunakan untuk membolehkan pimpinan non Muslim, adapun yang ia baca adalah berikut ini lengkapnya :
K.H. Said Aqil Siradj mengutip pendapat ulama Ibnu Taimiyyah. Teks yang beliau bacakan ‘Memang betul ada’ didalam kitab karangan Ibnu Taimiyyah yang bernama al-Istiqamah, pada bab: Faslun fil amri bil ma’rufi wan nahyi ‘anil munkari. Kekeliruannya ketika kata -kata itu dia NISBAHKAN SECARA KESELURUHAN kepada Ibnu Taimiyyah, dan ini merupakan kesalahan atau memang ada maksud tertentu. Sebagian text itu memang perkataan Ibnu Taimiyyah dan SEBAGIAN LAGI BUKAN. Kata -kata Ibnu Taimiyyah dalam teks tersebut tidak ada yang salah dan tidak bertentangan dengan nas al-Quran. Andaikan ada kesalahan maka pendapat Al Qur’an tetap lebih benar dan menjadi pegangan dalil terkuat Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.
Pendapat Ibnu Taimiyyah tentang pemimpin kafir jelas TIDAK BOLEH dan HARAM. Teks di bawah ini merupakan penyataan tegas dan langsung dari fatwa Ibnu Taimiyyah dalam masalah ‘Hukum’ keharaman pemimpin kafir :
Berikut ini sedikit penjabaran ibaratnya
Menurut kami pendapat Ibnu Taimiyyah ini tidak salah. Karena jika dianalisa, pendapat ini hanya sebuah hasil dari pemerhatian Ibnu Taimiyyah terhadap dinamika dalam pentingnya menegakkan sifat keadilan. Hal ini dapat difahami dari kata: “قد يكون”Adapun teks berikut ini titik rancu pendapat yang salah dipahami;
Dan dikatakan juga ‘يقال’ (Juga tidak jelas siapa yang mengatakan) : Dunia akan kekal dengan keadilan dan kekufuran dan dunia tidak akan kekal dengan kezaliman dan Islam. Teks di atas ini bukan pendapat atau fatwa hukum dari Ibnu Taimiyyah. Perhatikan kata قيل dan يقال (bina’ majhul) maknanya ada qoul pendapat yang tidak jelas ini kata -kata siapa. Boleh jadi ini kata -kata seorang Muslim, Kafir, Jin, Syetan, Iblis, Wahabi, Syi’ah, Atheis dll. Yang pasti bukan kata -kata dari pendapat sendiri Ibnu Taimiyyah. Beliau ‘cuma menyebutkan qoul pendapat’ dari قيل dan يقال. Jadi pernyataan itu disebutkan Ibnu Taimiyyah hanya sebatas mengungkapkan pendapat yang pernah orang lain sebut, tidak berarti itu pendapat dan pegangan beliau.
Dari seluruh teks yang dibacakan oleh K.H. Said Aqil Siradj diatas tidak ada pendapat Ibnu Taimiyyah yang membolehkan pemimpin kafir. Seperti diberitakan sebelumnya Rais ‘Amm PBNU KH. Makruf Amin sudah berpendapat bahwa wajib memilih pemimpin muslim. Maka nahdliyyin akan lebih baik dan selamat jika ikut pendapat Rais ‘Amm NU sebagai pemimpin tertinggi NU dibanding ikut pendapat keliru dan salah paham meski dari mulut ketua umum tanfizdiyyah PBNU.
Wallahu A'lam
Dalam hal ini K.H. Said Aqil Siradj membolehkan seorang pemimpin dari kalangan non Muslim dengan mengutip pendapat Ibnu Taimiyah dalam vidio itu KH Said Agil Sirad membacakan landasan yang ia gunakan untuk membolehkan pimpinan non Muslim, adapun yang ia baca adalah berikut ini lengkapnya :
K.H. Said Aqil Siradj mengutip pendapat ulama Ibnu Taimiyyah. Teks yang beliau bacakan ‘Memang betul ada’ didalam kitab karangan Ibnu Taimiyyah yang bernama al-Istiqamah, pada bab: Faslun fil amri bil ma’rufi wan nahyi ‘anil munkari. Kekeliruannya ketika kata -kata itu dia NISBAHKAN SECARA KESELURUHAN kepada Ibnu Taimiyyah, dan ini merupakan kesalahan atau memang ada maksud tertentu. Sebagian text itu memang perkataan Ibnu Taimiyyah dan SEBAGIAN LAGI BUKAN. Kata -kata Ibnu Taimiyyah dalam teks tersebut tidak ada yang salah dan tidak bertentangan dengan nas al-Quran. Andaikan ada kesalahan maka pendapat Al Qur’an tetap lebih benar dan menjadi pegangan dalil terkuat Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.
Pendapat Ibnu Taimiyyah tentang pemimpin kafir jelas TIDAK BOLEH dan HARAM. Teks di bawah ini merupakan penyataan tegas dan langsung dari fatwa Ibnu Taimiyyah dalam masalah ‘Hukum’ keharaman pemimpin kafir :
Berikut ini sedikit penjabaran ibaratnya
Menurut kami pendapat Ibnu Taimiyyah ini tidak salah. Karena jika dianalisa, pendapat ini hanya sebuah hasil dari pemerhatian Ibnu Taimiyyah terhadap dinamika dalam pentingnya menegakkan sifat keadilan. Hal ini dapat difahami dari kata: “قد يكون”Adapun teks berikut ini titik rancu pendapat yang salah dipahami;
Dan dikatakan juga ‘يقال’ (Juga tidak jelas siapa yang mengatakan) : Dunia akan kekal dengan keadilan dan kekufuran dan dunia tidak akan kekal dengan kezaliman dan Islam. Teks di atas ini bukan pendapat atau fatwa hukum dari Ibnu Taimiyyah. Perhatikan kata قيل dan يقال (bina’ majhul) maknanya ada qoul pendapat yang tidak jelas ini kata -kata siapa. Boleh jadi ini kata -kata seorang Muslim, Kafir, Jin, Syetan, Iblis, Wahabi, Syi’ah, Atheis dll. Yang pasti bukan kata -kata dari pendapat sendiri Ibnu Taimiyyah. Beliau ‘cuma menyebutkan qoul pendapat’ dari قيل dan يقال. Jadi pernyataan itu disebutkan Ibnu Taimiyyah hanya sebatas mengungkapkan pendapat yang pernah orang lain sebut, tidak berarti itu pendapat dan pegangan beliau.
Dari seluruh teks yang dibacakan oleh K.H. Said Aqil Siradj diatas tidak ada pendapat Ibnu Taimiyyah yang membolehkan pemimpin kafir. Seperti diberitakan sebelumnya Rais ‘Amm PBNU KH. Makruf Amin sudah berpendapat bahwa wajib memilih pemimpin muslim. Maka nahdliyyin akan lebih baik dan selamat jika ikut pendapat Rais ‘Amm NU sebagai pemimpin tertinggi NU dibanding ikut pendapat keliru dan salah paham meski dari mulut ketua umum tanfizdiyyah PBNU.
Wallahu A'lam
Kami sangat ingin memanjakan anda dalam belajar, IQRO.NET sangat membutuhkan saran anda dalam mewujudkan hal itu, Salah satunya adalah kami ingin memberitahukan anda ketika kami update Artikel menggunakan RSS atau menggunakan email, silahkan.
Sengaja banyak catatan yang belum selesai, kami ingin tau seberapa perduli anda kepada ilmu, terutama masalah muamalah, biasanya akan terurai pada kolom komentar.
0 Response to "K.H. Said Aqil Siradj Membolehkan Pimpinan Non Muslim"
Post a Comment